Jumat, 30 September 2016

Posted by Unknown On 10.21


        
 





   1.   FUNGSI DWDM

            Secara umum sistem DWDM melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut:
·       Menghasilkan sinyal. Sumber cahaya (LASER atau LED) harus menyediakan cahaya yang stabil dengan spesifikasi tertentu, bandwitdh yang sempit yang membawa data digital, dimodulasi sebagai suatu sinyal analog.
·       Menggabungkan sinyal. DWDM menggunakan multiplekser untuk menggabungkan sinyal-sinyal masukan.
·       Mentransmisikan sinyal. Efek degradasi sinyal atau gangguan lainnya dapat diminimalisir dengan cara mengontrol variabel-variabel yang berpengaruh seperti spacing kanal, toleransi panjang gelombang cahaya dan tingkatan daya LASER.
·       Penguatan sinyal dan regenator. Sinyal yang dilewatkan melalui serat optik harus mengalami penguatan. Penguat sinyal berfungsi untuk menguatkan sinyal yang diterima untuk diteruskan kembali, sementara regenerator selain memiliki kemampuan untuk menguatkan sinyal juga dapat memperbaiki kualitas sinyal yang diterima, sehingga sinyal keluarannya memiliki kualitas yang baik.
    Terdapat 2 tipe penguat optikal yaitu:
Ø  Solid State Optical Amplifier berupa penguat optikal yang terbuat dari bahan semikonduktor.
Ø    Fiber Amplifier berupa penguatan pada serat optik yang terbagi atas EDFA (Erbium Doped Fiber Amplifier) dan Raman Amplifier.

Sementara untuk jenis penguatan sinyal di dalam serat optik sendiri terdapat 3 macam yakni post ampifier, pre amplifier dan line amplifier. Pada gambar di bawah di tunjukkan ilustrasi tentang penguatan tersebut. Saat sinyal mulai ditransmisikan, maka dilakukan penguatan melalui post amplifier. Pada saat sinyal melewati serat optik, maka dilakukan penguatan kembali melalui line amplifier. Selain itu, line amplifier juga berfungsi untuk memperbaiki sinyal yang diterima sehingga pada saat akan dikirimkan kembali, sinyal menjadi bagus seperti semula. Pada sisi akhir, saat sinyal akan diterima kembali, maka dilakukan penguatan melalui pre amplifier.

(Gambar 1.a Ilustrasi Penguatan Sinyal)

·       Memisahkan sinyal yang diterima. Pada sisi penerima akhir, sinyal yang tadinya dimultipleks, harus dipisahkan melalui demultiplekser.
·       Menerima sinyal. Sinyal yang telah didemultipleks diterima oleh suatu photodetector.
Sebagai fungsi tambahan, sistem DWDM harus juga dilengkapi dengan antarmuka (interface) dengan sisi client untuk menerima sinyal masukan oleh suatu perangkat yang dinamakan transponder. Transponder berfungsi untuk mengubah sinyal masukan dari sisi client atau perangkat lain yang memiliki jenis traffic yang berbeda ke dalam jenis sinyal yang dikenal dan dapat ditransmisikan oleh sistem WDM.
Terdapat fungsi lain dari perangkat pada sistem DWDM yaitu ADM (Add/Drop Multiplekser) dan OXC (Optical Cross Connect). ADM diperlukan jika antara dua terminal yang saling terhubung akan diintegrasikan atau disisipkan terminal lain. Fungsi ADM juga dilakukan oleh sebuah multiplekser dan demultiplekser.
(Gambar 1.b Sistem DWDM Dengan ADM)
Optical cross connect atau OXC diperlukan jika akan melakukan integrasi atau interkoneksi beberapa jaringan optik menjadi satu jaringan. OXC terdiri atas mux/demux dan juga switching optikal. Berikut merupakan ilustrasi OXC dalam jaringan optik.

(Gambar 1.c. OXC Dalam Jaringan Optik)

Prinsip kerja dari teknologi DWDM secara umum memilki persamaan dengan media transmisi lainnya dalam mengirimkan sinyal informasi dari satu tempat ke tempat lain. Untuk teknologi DWDM menggunakan media transmisi berupa fiber optic, dimana semua sumber sinyal informasi(λ1-λn) dari transmiter akan dimultipleksikan ke dalam satu fiber, setelah itu sinyal informasi tersebut ditransmisikan kemudian masuk ke perangkat demuktiplekser untuk disebarkan kembali sesuai tujuan masing-masing sinyal yang akan diterima oleh receiver.


Pada teknologi DWDM ini terdapat komponen pendukung diantaranya jenis filter, serat optic dan penguat optik. Jenis filter yang digunakan pada umumya antara lain Dichroic interference Filters(DIF), Fiber Bragg Gratings(FBG), Array Wavegiude Filters(AWG) dan Hybrid Fused Cascade Fiber(FCF) dengan Mach-Zehnder(M-Z) interference. Komponen selanjutnya adalah serat optic dengan dispersi yang rendah, sementara penguat optic yang banyak digunakan adalah EDFA(Erbium Doped fibre Amplifier(1530-1565 nm)) dan msih banyak lagi jenis penguat lainnya contoh raman amplifier dll. Penggunaan penguat optic sangat penting peranannya di dalam perkembangan teknologi DWDM tersebut sebagai penguat sinyal optic dan proses 3R (Reshaping ,Regenerating ,Retiming) untuk menjaga kualitas sinyal yang maksimal.


DWDM mempunyai karakteristik dimana panjang gelombang diskrit dari sebuah orthogonal set dari gelombang pembawa dapat dipisahkan, dirutekan, dan di switch tanpa adanya interferensi satu sama lain. Untuk mengimplementasikan jaringan wdm diperlukan bermacam-macam komponen pasif dan aktif untuk kombinasi, distribusi , isolasi , dan penguatan daya optic pada panjang grlombang yang berbeda-beda . Komponen pasif tidak mempunyai control eksternal untuk pengoperasiannya, sehingga mempunyai keterbatasan dalam fleksibilitas aplikasinya. Sebaliknya , komponen aktif mempunyai derajat fleksibilitas tinggi karena dapat dikontrol secara elektronik atau optic
Sistem pengolahan dan penyajian data performansi jaringan optik tersebut masih dilakukan secara manual, yakni dengan mangamati raw data (data berekstensi txt) pada monitor terminal (NMS) yang cukup banyak jumlahnya untuk dipilih parameter tertentu. Sehingga sangat melelahkan karena memakan waktu cukup lama. Data hasil pilihan tersebut kemudian disajikan dalm bentuk Excel. Data tersebut hanya dapat dilihat pada layar monitor terminal setempat.
Dimana Interface optik port STM-16 (2,5 Gbps) Panjang gelombang operasi, tipe serat, daya output, SMSR (Side Mode Suppression ratio), extinction ratio, attenuasi, dan sensitivitas.
Interface optik port STM64 (10 Gbps) Panjang gelombang operasi, tipe serat, daya output, SMSR (Side Mode Suppression Ratio), extinction ratio, attenuasi, sensitivitas.
Parameter-parameter yang digunakan untuk menguji kelayakan perangkat terhadap suatu sistem yaitu redaman, dispersi, dan daya terima.
Pada mulanya teknologi WDM (Wavelength Division Multiplexing) yang merupakan cikal bakal lahirnya DWDM berkembang dari keterbatasan yang ada pada sistem serat optik, dimana pertumbuhan trafik pada sejumlah jaringan backbone mengalami percepatan yang tinggi sehingga kapasitas jaringan tersebut dengan cepatnya terisi. Hal ini menjadi dasar pemikiran untuk memanfaatkan jaringan yang ada dibandingkan membangun jaringan baru.
Pada perkembangan WDM, beberapa sistem telah sukses mengakomodasikan sejumlah panjang gelombang dalam sehelai serat optik yang masing-masing berkapasitas 2,5 Gbps sampai 5 Gbps. Namun penggunaan WDM menimbulkan permasalahan baru, yaitu ke-nonlinieran serat optik dan efek dispersi yang kehadirannya semakin significant yang menyebabkan terbatasnya jumlah panjang gelombang 2 - 8 buah saja di kala itu.
Pada perkembangan selanjutnya, jumlah panjang-gelombang yang dapat diakomodasikan oleh sehelai serat optik bertambah mencapai puluhan buah dan kapasitas untuk masing-masing panjang-gelombang pun meningkat pada kisaran 10 Gbps, kemampuan ini merujuk pada apa yang disebut DWDM.
Namun pada dasarnya, DWDM merupakan pemecahan dari masalah-masalah yang ditemukan pada WDM, dimana dari segi infrastruktur sendiri praktis hanya terjadi penambahan peralatan pemancar dan penerima saja untuk masing-masing panjang gelombang yang dipergunakan. Inti perbaikan yang dimiliki oleh teknologi DWDM terletak pada jenis filter, serat optik dan penguat amplifier. Jenis filter yang umum dipergunakan di dalam sistem DWDM ini antara lain Dichroic Interference Filters (DIF), Fiber Bragg Gratings (FBG), Array Waveguide Filters (AWG) and Hybrid Fused Cascaded Fiber (FCF) dengan Mach-Zehnder (M-Z) interferometers.
Komponen berikutnya adalah serat optik dengan dispersi yang rendah, dimana karakteristik demikian sangat diperlukan mengingat dispersi secara langsung berkaitan dengan kapasitas transmisi suatu sistem. Jenis serat optik yang banyak dipakai untuk aplikasi DWDM diantaranya LEAF yang merupakan produk dari Corning, yang oleh para carriers dipercaya sebagai serat berkualitas terbaik. Sementara penguat optik yang banyak dipergunakan untuk aplikasi demikian adalah EDFA dengan karakteristik flat untuk semua panjang-gelombang di dalam spektrum DWDM. Teknik lain yang yang telah sukses diujicobakan adalah dengan memperpendek jarak antar kanal, yang biasanya berkisar 1 nm menjadi 0,3 nm. Hal ini terutama berguna pada sistem yang spektrum penguatan dari penguat optiknya kurang merata.
Pada awal perkembangan DWDM dikhususkan untuk jaringan backbone provider dengan kapasitas yang besar. Namun dengan perkembangan teknologi terbaru sekarang bisa di implementasikan dalam cakupan transimisi antar jaringan pelanggan. Provider Telkom menggunakan basis Alcatel Lucent PSS (Photonic Service Switch) sebagai multiplexer nya. Teknologi terbaru DWDM 100G berbasis Alcatel-Lucent 1830 Photonic Service Switch (PSS) ditawarkan kepada pelanggan sebagai solusi pengganti teknologi Metro Ethertnet yang semakin banyak penggunaanya sehingga kebutuhan bandwidth semakin bertambah. Metro Ethernet mempunyai beberapa keterbatasan pada saat jam sibuk dan trafik data penuh, sering kali didapatkan packet loss pada sistem pelanggan.  Sedangkan DWDM mempunyai beberapa keuntungan yang didapatkan baik dari sisi operator maupun pengguna layanan, diantaranya kemudahan penambahan kapasitas yang terintegrasi dengan teknologi terbaru dibandingkan pendahulunya jaringan berbasis Metro Ethernet.

DWDM digunakan untuk jaringan backhaul BTS pada jaringan GSM. Sistem pengolahan dan penyajian data performansi jaringan optik tersebut masih dilakukan secara manual, yakni dengan mangamati raw data (data berekstensi txt) pada monitor terminal (NMS) yang cukup banyak jumlahnya untuk dipilih parameter tertentu. Sehingga sangat melelahkan karena memakan waktu cukup lama. Data hasil pilihan tersebut kemudian disajikan dalm bentuk Excel. Data tersebut hanya dapat dilihat pada layar monitor terminal setempat, sementara banyak pihak yang menginginkan agar data tersebut dapat diakses dimanapun.

Anda Bisa Mendownlaod disini


0 komentar:

Posting Komentar